Mengatur Keuangan untuk Persiapan Menikah

...Bismillah

Setelah kemarin saya menulis tentang Tata Cara Administrasi KUA atau Kelengkapan Administrasi KUA, sekarang saatnya saya menulis tahap berikutnya yaitu mengenai Mengatur Keuangan untuk Persiapan Menikah.

Apa saja sih yang diperlukan untuk menyelesaikan sisi Keuangan ini?
Sebelum ini dimulai, saya menjelaskan dulu bahwa;


Apa yang saya tulis disini berdasarkan pengalaman pribadi saya dan suami dalam menyusun pernikahan, semuanya kami berdua yang kelola dan "nyemplung" secara langsung; seperti yang sudah pernah saya ceritakan di Artikel >> Menikah << , jadi ga ada campur tangan keluarga, mau orang tua, kakak adik, om tante, sepupu.. enggak ada.

Jadi bagi anda yang merencanakan Pernikahan dengan adanya campur tangan keluarga atau WO atau pihak ketiga, sepertinya artikel ini hanya bisa berguna kurang lebih 20% saja.

Sip tanpa penjelasan ini itu lagi, berikut tahapannya:
1. Tentukan berapa Batas Keuangan yang CPP dan CPW sepakati
2. Catat semua history Uang Masuk dan Keluar
3. Jujur & harus mulai blak-blakan juga apa adanya, jangan memaksakan apa yang tidak ada menjadi ada.

***

1. Menentukan berapa Batas Keuangan yang CPP dan CPW sepakati
1.a. Menikah dengan adanya syukuran atau pesta atau apapun itu namanya, semua harus diberikan batasan. Ga bisa asal sebut aja mau angka berapa, kecuali bagi kamu yang merasa sangat berlebih atau merasa ga butuh uang yang bisa dengan sangat mudah membeli 10 mobil keluaran tahun 2015 akhir.

1.b. Jika memang kamu merasa hal ini tidak begitu penting, ya silahkan saja di skip; karena tidak akan menjadi masalah saat ini, namun tunggulah disaat kamu sudah menikah.. XD

1.c. Batasan Harga Syukuran atau Pesta, harus disepakati bersama dengan Kepala Dingin. Jangan sampai ada yang merasa dirugikan. Sampaikan apa yang ingin disampaikan, dengan cara yang halus. Iget loh.. ini sedang merencanakan Pernikahan dan Tahap Awal pengenalan Karakter Calon Suami atau Calon Istri kita. Jangan sampai karena masalah sepele, jadi berantem gede trus diem-dieman sekian hari atau bahkan minggu.

1.d. Lakukan Riset mengenai harga-harga Katering, Undangan, Souvenir, Ongkos PP (Keluarga dalam kota atau luar kota, CPP dan CPW)

1.e. Jika memang sudah disepakati harganya berapa, langsung masukkan ke dalam pembukuan; contohnya seperti dibawah ini, aku coba bantu kasih Konsepnya:



2. Mencatat semua history Uang Masuk dan Keluar
2.a. Memang sekilas hal ini bisa banget di-skip, namun sayangnya menurut saya; pencatatan itu penting. Jadi kalau ada hal apapun, kita bisa cek detail keuangannya bagaimana.

2.b. Ga mau dong, hanya karena uang 500.000 jadi berantem dan sama-sama ngadu ke keluarga masing-masing; inget MAALU..
Ini contoh pencatatannya:



2.c. Nah kalo yang ini mau lancar, yang mencatat hanya 1 orang aja (CPP atau CPW) dan harus Rajin juga tepat waktu atau tepat penulisan.

2.d. Review bersama dokumen tersebut, kalo ada yang kurang tepat bisa saling koreksi.

3. Jujur & harus mulai blak-blakan juga apa adanya, jangan memaksakan apa yang tidak ada menjadi ada. Jika hal ini dilanggar, saya takut nanti malah bahaya. Ingat: Belajar Mendengar dan Mengerti.

Kurang lebih itu aja, kalo masih belum jelas bisa tulis dikomentar.

Salam,

0 komentar:

Posting Komentar

 
Notes Dita Blog Design by Ipietoon